Jenis-jenis Tes Bahasa
Tes merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui tercapai atau tidaknya suatu standar kompetensi yang telah dipelajari oleh siswa disetiap pembelajaran.
Keberhasilan proses belajar mengajar di kelas dapat dilihat dari sejauh mana penguasaan kompetensi yang telah dikuasai oleh semua siswa di kelas itu. Pada dasarnya hasil belajar siswa dapat dinyatakan dalam tiga aspek, yang biasa disebut dengan domain atau ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Adanya perbedaan individu, sudah tentu turut serta menentukan berhasil atau tidaknya individu-individu itu dalam menjalankan tugas dan kewajibannya yang berupa tugas belajar. Senada dengan adanya perbedaan individu itu, maka perlu diciptakan alat untuk mengukur keadaan individu, dan alat pengukur itulah disebut tes.
Tes bahasa dan pengajaran bahasa merupakan dua kegiatan yang saling berhubungan erat. Sehingga tes bahasa dirancang dan dilaksanakan untuk memperoleh informasi mengenai hal yang berkaitan dengan keefektifan pengajaran bahasa. Oleh karena itu makalah ini akan membahas jenis-jenis tes bahasa.
PEMBAHASAN
1. Pengertian Tes Bahasa
Tes adalah suatu pertanyaan atau tugas yang terencana untuk memperoleh informasi tentang objek atau sasaran tes yang setiap butir pertanyaan atau tugas tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar. Tes bahasa adalah suatu alat atau prosedur yang digunakan dalam melakukan penilaian dan evaluasi pada umumnya terhadap kemampuan bahasa dengan melakukan pengukuran terhadap kemampuan bahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis.
2. Jenis-jenis Tes Bahasa
a. Jenis Tes Bahasa berdasarkan Pendekatan Kajian Bahasa
Berdasarkan kriteria bagaimana bahasa dikaji dan ditelaah, maka tes dikembangkan berdasarkan pandangan yang berbeda dalam memahami hakikat bahasa. Dari latar belakang pendekatan bahasa, jenis tes bahasa dapat dikelompokkan menjadi 4 yaitu :
1) Tes Bahasa Diskret
Adalah tes yang disusun berdasarkan pendekatan diskret dalam linguistik. Tes diskret dimaksudkan untuk menilai penggunaan satu bagian dari kemampuan dan komponen bahasa tertentu. Contoh tes diskret meliputi tes membedakan satu bunyi bahasa dari bunyi bahasa yang lain, melafalkan bunyi bahasa tertentu dan menyebutkan lawan kata dari kata tertentu.
Contoh :
Sasaran Tes Tugas Butir Tes Kunci Jawaban
Bunyi Bahasa Tuliskan konsonan cara
pengucapannya dengan alat ucap
saling bersentuhan
yang terdapat
pada pelafalan
kata-kata berikut Baik _ Pun
Minum /b//p/
/m/
Kosakata Tulislah lawan
kata dari kata-kata
berikut Riuh _ Menulis
Hidup Sunyi Membaca
Mati
Tata Bahasa Tulislah kata baku
dari kata-kata
berikut Nopember_Apotik
ijin November Apotek
izin
2) Tes Bahasa Integratif
Adalah tes bahasa yang cara mengerjakannya dituntut untuk menguasai dua atau lebih dari komponen bahasa. Tes bahasa ini yang menjadi dasar penggabungan dari unsur yang paling sederhana sampai yang paling kompleks. Contoh :
Sasaran Tes Tugas Butir Tes Kunci Jawaban
Kosakata Tuliskan sinonim
dari kata yang
digarisbawahi 1.Bapak Kamto,silakan masuk
2.Guru datang menemui bapak saya
3.Lampunya hidup Tuan
Bapak
Menyala
Tata Bahasa Tuliskan jenis
kalimat dari
kalimat-kalimat berikut ini 1.Nelayan mencari ikan.
2.Nelayan mencari ikan dan
petani menanam
padi.
3.Sopir itu menyalakan lampu mobilnya ketika hari menjadi gelap. Tunggal
Majemuk
Majemuk bertingkat
3) Tes Bahasa Pragmatik
Adalah tes bahasa yang cara mengerjakannya dituntut penggunaan kemampuan pragmatik, yaitu pemahaman wacana berdasarkan penguasaan terhadap unsur-unsur kemampuan linguistik (dalam bentuk penguasaan bunyi bahasa, tata bahasa, kosakata dan lain-lain) serta kemampuan ekstra linguistik (dalam bentuk pengetahuan tentang latar belakang isi dan pokok bahasan wacana).
4) Tes Bahasa Komunikatif
Adalah tes yang biasanya tidak digunakan untuk mengukur kemampuan gramatikal, yang lebih menitikberatkan pada komunikasi. Tes yang dimaksud untuk memberi tugas kepada peserta tes melakukan kegiatan dengan kemampuan bahasa tertentu, termasuk kemampuan komunikatif. Tes komunikatif perlu dikembangkan dengan kaitan yang jelas dengan konteks nyata.
b. Jenis Tes Bahasa berdasarkan Sasaran Tes Bahasa
Yaitu kemampuan atau komponen bahan mana yang dijadikan fokus pengukuran tingkat penguasaannya. Sasaran utamanya adalah tingkat penguasaan kemampuan bahasa, dan tingkat penguasaan melafalkan atau penguasaan tata bahasa.
Jenis tes berdasarkan sasaran tes bahasa antara lain :
Tes Kemampuan Menyimak
Sasaran utama tes kemampuan menyimak adalah kemampuan peserta tes untuk memahami isi wacana yang dikomunikasikan secara lisan langsung oleh pembicara, atau sekedar rekaman.
Tes Kemampuan Berbicara
Tes kemampuan berbicara dimaksudkan untuk mengukur tingkat kemampuan mengungkapkan diri secara lisan. Tingkat kemampuan berbicara ini ditentukan oleh kemampuan untuk mengungkapkan isi pikiran sesuai dengan tujuan dan konteks pembicaraan yang sedang dilakukan, bagaimana isi pikiran disusun sehingga jelas dan mudah dipahami, dan diungkapkan dengan bahasa yang dikemas dalam susunan tata bahasa yang wajar, pilihan kata-kata yang tepat, serta lafal dan intonasi sesuai dengan tujuan dan sifat kegiatan berbicara yang sedang dilakukan.
Tes Kemampuan Membaca
Sasaran tes kemampuan membaca adalah memahami isi teks yang dipaparkan secara tertulis. Tes membaca dapat berisi butir-butir tes yang menanyakan pemahaman rincian teks yang secara eksplisit disebutkan, rincian teks yang isinya terdapat dalam teks meskipun dengan kata-kata dan susunan bahasa yang berbeda, menarik kesimpulan tentang isi teks, memahami nuansa sastra yang terkandung dalam teks, memahami gaya dan maksud penulisan di balik yang terungkap dalam teks.
Tes Kemampuan Menulis
Tes kemampuan menulis bertujuan untuk mengukur tingkat penguasaan kemampuan mengungkapkan pikiran kepada orang lain secara tertulis. Pengukuran tingkat kemampuannya pada dasarnya mengacu pada relevansi isi, keteraturan penyusunan isi dan bahasa yang digunakan. Penggunaan bahasa pada tes menulis lebih menekankan penyusunannya, karena waktu yang lebih longgar untuk memilih kata-kata dan menyusunnya dengan lebih tepat bahkan peluang untuk memperbaiki dan melengkapi apa yang kurang jelas.
Tes Kemampuan Melafalkan
Tes kemampuan melafalkan bertujuan untuk mengukur tingkat kemampuan mengucapkan kata-kata, kalimat, dan wacana pada umumnya, secara jelas dan tepat, sehingga apa yang diungkapkan mudah dimengerti. Tes melafalkan menitikberatkan pada unsur-unsur yang penting untuk membuat pelafalan itu mudah dipahami. Unsur-unsur itu meliputi kejelasan dan ketepatan pelafalan, serta kelancaran dan kewajaran.
Tes Kemampuan Kosakata
Tes kemampuan kosakata bertujuan untuk mengukur tingkat penguasaan kemampuan tentang makna kata-kata, baik pada tataran kemampuan pemahaman yang pasif-reseptif, maupun kemampuan penggunaan aktif-produktif. Kedua sisi penguasaan kosakata ini perlu dicermati untuk menentukan jenis tes yang akan digunakan. Pada umumnya jenis tes objektif hanya dapat digunakan untuk pengukuran kemampuan pasif-reseptif, sedangkan pengukuran kemampuan aktif-produktif menggunakan tes subjektif.
Tes Kemampuan Tata Bahasa
Sasaran tes kemampuan tata bahasa adalah kemampuan memahami dan menggunakan tata bahasa yang baik dan benar. Cakupan tata bahasa meliputi susunan kalimat pada tataran sintaksis yang bagian dari wacana, yaitu frasa dan klausa serta susunan kata pada tataran morfologi, yang berkaitan dengan pembentukan kata-kata dengan melalui afiksasi atau imbuhan (prefiks atau awalan, infiks atau sisipan, sufiks atau akhiran dan konfiks atau gabungan berbagai imbuhan).
c. Jenis Tes Bahasa berdasarkan Tes Bahasa Khusus
Disamping tes bahasa yang telah diuraikan secara khusus sudah dikenal, terdapat pula tes bahasa khusus yang tidak mudah dan konsisten digolongkan ke dalam salah satu tes bahasa yang telah dikupas.
Tes Dikte
Tes dikte menyangkut lebih dari satu jenis kemampuan atau komponen bahasa dan menugaskan peserta tes untuk menulis suatu wacana yang dibacakan oleh seorang penyelenggara tes. Dalam penyelenggaraan tes dikte, seorang peserta tes hanya dapat menuliskan apa yang didengarkan dari pemberi dikte dengan benar apabila dia mampu mendengar dan memahami dengan baik wacana yang didiktekan (kemampuan menyimak). Apabila peserta tidak mendengarkan secara utuh, ada kalanya peserta tes menggunakan kemampuan bahasa yang lain berupa kemampuan tata bahasa dan kosakata.
Tes Cloze
Tes cloze bertujuan untuk mengukur tingkat penguasaan kemampuan pragmatik, yaitu kemampuan memahami wacana atas dasar penggunaan kemampuan linguistik dan ekstralinguistik. Pengukuran tingkat penguasaan kemampuan pragmatik itu dilakukan dengan menugaskan peserta tes untuk mengenali, dan untuk mengembalikan seperti aslinya, bagian-bagian suatu wacana yang telah dihilangkan.
d. Jenis Tes Berdasarkan Fungsinya Sebagai Alat Pengukur Perkembangan Belajar Peserta Didik.
1) Tes Seleksi (الإمتحان الإنتخابى)
Adalah yang sering disebut dengan “ujian saringan/ujian masuk”. Tes ini dilaksanakan dalam rangka penerimaan siswa baru, hasil tes ini digunakan untuk memilih calon peserta didik yang paling baik dari sekian banyak calon yang mengikuti tes.
Tes seleksi dapat dilaksanakan secara lisan, secara tertulis dengan tes perbuatan, dan dapat juga ketiga jenis tes ini dilaksanakan secara serempak.
2) Tes Awal (الإمتحان المبدئى)
Sering disebut dengan istilah pre-test. Tes awal adalah tes yang dilaksanakan sebelum bahan pelajaran diberikan kepada peserta didik. Materi tes awal ditekankan pada bahan-bahan penting yang seharusnya sudah diketahui oleh peserta didik sebelum pembelajaran diberikan. Tes jenis ini bertujuan untuk mengetahui sejauh manakah materi atau bahan pelajaran yang akan diajarkan telah dapat dikuasai oleh peserta didik.
3) Tes Akhir (الإمتحان النهائى)
Sering disebut dengan istilah post-test. Tes ini bertujuan untuk mengetahui apakah semua materi pelajaran yang tergolong penting sudah dapat dikuasai dengan baik oleh peserta didik. Materi tes akhir adalah bahan-bahan pelajaran yang tergolong penting, yang telah diajarkan kepada peserta didik, dan biasanya naskah tes akhir dibuat sama dengan naskah tes awal.
4) Tes Formatif (الإمتحان اليومى)
Yaitu tes yang diberikan untuk memonitor kemajuan belajar selama proses pembelajaran berlangsung. Tes ini diberikankan dalam tiap satuan unit pembelajaran.
Manfaat tes formatif bagi peserta didik adalah :
• Untuk mengetahui apakah peserta didik sudah menguasai materi dalam tiap unit pembelajaran.
• Merupakan penguatan bagi peserta didik.
• Merupakan usaha perbaikan bagi siswa, karena dengan tes formatif peserta didik mengetahui kelemahan-kelemahan yang dimilikinya.
• Peserta didik dapat mengetahui bagian dari bahan yang mana yang belum dikuasainya.
5) Tes Summatif (الإمتحان النصف السنوى)
Tes sumatif diberikan dengan maksud untuk mengetahui penguasaan atau pencapaian peserta didik dalam bidang tertentu. Tes sumatif dilaksanakan pada tengah atau akhir semester.
6) Tes Penempatan
Adalah tes yang diberikan dalam rangka menentukan jurusan yang akan dimasuki peserta didik atau kelompok mana yang paling baik ditempati atau dimasuki peserta didik dalam belajar.
7) Tes Diagnosis(الإمتحان الفحصى)
Adalah tes yang digunakan untuk mendiagosis penyebab kesulitan yang dihadapi seseorang baik dari segi intelektual, emosi, fisik dan lain-lain yang mengganggu kegiatan belajarnya.
3. Ciri-ciri Tes Yang Baik
Sebuah tes dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur harus memenuhi persyaratan tes, yaitu memiliki :
Validitas
Sebuah data atau informasi dapat dikatakan valid apabila sesuai dengan keadaan sebenarnya. Jika data yang dihasilkan dari sebuah instrumen valid, maka dapat dikatakan bahwa instrumen tersebut valid, karena dapat memberikan gambaran tentang data secara benar sesuai dengan kenyataan/keadaan sesungguhnya. Sebuah tes disebut valid apabila tes itu dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur.
Reliabilitas
Reliabilitas sebagai alat ukut yang hasil pengukurannya digunakan untuk membuat berbagai keputusan terpenting. Sebuah tes dikatakan reliabilitas apabila skor yang dihasilkan hasil pengukuran kosisten, tidak berubah-ubah, dapat dipercaya karena tetap dan tidak berubah secara mencolok.
Objektivitas
Objektif berarti tidak adanya unsur pribadi yang mempengaruhi. Lawan dari objektif adalah subjektif, artinya terdapat unsur pribadi yang mempengaruhi. Sebuah tes dikatakan memiliki objektivitas apabila dalam melaksanakan tes itu tidak ada faktor subjektif yang mempengaruhi.
Praktikabilitas
Tes yang praktis adalah tes yang :
1) Mudah dilaksanakan
2) Mudah pemeriksaannya
3) Dilengkapi dengan petunjuk-petunjuk yang jelas, sehingga dapat diberikan/diawali oleh orang lain.
Ekonomis
Adalah bahwa pelaksanaan tes tersebut tidak membutuhkan ongkos/biaya yang mahal, tenaga yang banyak, dan waktu yang lama.
D. Simpulan
Tes adalah suatu pertanyaan atau tugas yang terencana untuk memperoleh informasi tentang objek atau sasaran tes yang setiap butir pertanyaan atau tugas tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar. Jadi, Tes bahasa adalah suatu alat atau prosedur yang digunakan dalam melakukan penilaian dan evaluasi pada umumnya terhadap kemampuan bahasa dengan melakukan pengukuran terhadap kemampuan bahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis.
Jenis-jenis Tes Bahasa
a. Jenis Tes Bahasa Berdasarkan Pendekatan Kajian Bahasa
- Tes Diskret
- Tes Integratif
- Tes Pragmatik
- Tes Komunikatif
b. Jenis Tes Bahasa Berdasarkan Sasaran Tes Bahasa
- Tes Kemampuan Menyimak
- Tes Kemampuan Berbicara
- Tes Kemampuan Membaca
- Tes Kemampuan Menulis
c. Jenis Tes Bahasa Berdasarkan Tes Bahasa Khusus
- Tes Dikte
- Tes Cloze
d. Jenis Tes Berdasarkan Fungsinya Sebagai Alat Pengukur Perkembangan Belajar Peserta Didik.
- Tes Seleksi (الإمتحان الإنتخابى)
- Tes Awal (الإمتحان المبدئى)
- Tes Akhir (الإمتحان النهائى)
- Tes Formatif (الإمتحان اليومى)
- Tes Summatif (الإمتحان النصف السنوى)
- Tes Penempatan
- Tes Diagnosis(الإمتحان الفحصى)
Ciri-ciri Tes Yang Baik
Sebuah tes dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur harus memenuhi persyaratan tes, yaitu memiliki :
- Validitas
- Reliabilitas
- Objektivitas
- Praktikabilitas
- Ekonomis
E. Daftar Pustaka
Acep Hermawan. 2011. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. PT. Remaja Rosdakarya : Bandung.
Anas Sudijono. 1996. Pengantar Evaluasi Pendidikan. PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta.
Hisyam Zaini, dkk. 2002. Desain Pembelajaran di Perguruan Tinggi. CTSD IAIN Sunan Kalijaga : Yogyakarta.
Suharsimi Arikunto. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara : Jakarta.
http://arerariena.wordpress.com/2011/02/02/tes-bahasa/
http://minaltimay.wordpress.com/2010/12/16/pengertian-tes-jenis-jenis-tes/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar